Efek
Induksi
Baik..
ini adalah postingan ke -4 tentang konsep dasar dari kimia organik fisik. Yaitu
efek induksi. Apa itu efek induksi? Nah,
Efek Induksi merupakan pergeseran elektron yang
terjadi pada ikatan rangkap atau ikatan sigma ataupun ikatan rangkap
yang tidak terlalu jauh dari pusat reaksi.
Menurut
firdaus (2009), Polarisasi satu ikatan yang disebabkan oleh polarisasi ikatan
tetangga disebut efek induksi. Dimana, ikatan C-C dalam kloroetana
terpolarisasi oleh adanya atom klor elektronegatif. Polarisasi ini sebenarnya
adalah jumlah dari dua efek. Pertama, atom C-1 telah kekurangan sejumlah
kerapatan elektronnya oleh elektronegativitas Cl yang lebih besar, diganti
secara parsial oleh ikatan C-C yang ada didekatnya mengakibatkan polarisasi
ikatan ini dan suatu muatan positif kecil pada atom C-2.
Di
dalam efek induksi ada yang nama nya –I ( Menarik elektron) dan ada yang
namanya +I
(menerima
elektron). Dimana , efek induksi bisa digunakan untuk menentukan keasamaan atau
kebasaan suatu molekul atau senyawa dan
keaktifan suatu molekul.
Contoh
: Tentukan dari 3 senyawa di bawah ini, mana yang bersifat lebih asam
Dapat dilihat bahwa dari ketiga senyawa diatas, yang
bersifat lebih asam adalah senyawa yang ketiga. Hal ini dikarekan adanya gugus
halogen (F), dimana, unsur F bersifat lebih menarik elektron (-I), sehingga
keelektronegatifan dari O berkurang, karena F lebih elektronegatif dari O.
Semakin banyak atom yang elektronegatif pada suatu senyawa maka senyawa
tersebut lebih bersifat asam. Dengan adanya unsur F yang bersifat sebagai
penarik elektron (-I) maka kerapatan elektron semakin berkurang yang
menyebabkan H+ mudah lepas, sehingga lebih bersifat asam.
Jika dibandingkan dengan senyawa
kedua yang mempunyai gugus alkil, maka senyawa kedua ini tidak bersifat asam.
Hal ini dikarekan yang bersifat penarik elektron adalah atom O, sehingga semua
elektron akan terpusat di O, dan ikatan H akans emakin kuat. Dan senyawa
tersebu tidak besifat asam.
Bisa juga dikatakan bahwa semakin panjang rantai
atom C maka keasamannya semakin berkurang, dan semakin pendek rantai atom C
maka keasamannya semakin bertambah.
Efek induksi juga akan berkurang dengan adanya jarak
antara gugus induksi dan pusat reaksi semakin jauh.
Efek mesomerik, mirip dengan efek induksi, efeknya terpolarisasi secara
ermanen dalam keadaan dasar molekul, dan oleh karena itu dinyatakan dalam sifat
fisika senyawanya. Mesomeri hanya dapat terjadi pada senyawa tak jenuh, namun
efek induktif dapat terjadi pada senyawa jenuh maupun tak jenuh. Efek induksi
hanya terbatas pada jarak yang terbatas, sedangkan efek mesomeri dapat terjadi
sepanjang molekul masih menyediakan system terkonjugasi.
Berikut :
Reaktifitas
–I (Penarik Elektron) adalah :
-Cl
> -Br > -I > - OCH3 > - OH > -C6H5
> - CH+CH2 > -H
Sumber Pustaka :
Firdaus. 2009. Laporan
PMR-PS FMIPA UNHAS Hibah Pembelajaran Penulisan Modul
Pembelajaran Mata Kuliah Kimia Organik Fisis I. Makassar : UNHAS.
Pembelajaran Mata Kuliah Kimia Organik Fisis I. Makassar : UNHAS.